Kau warna di setiap saat
dengan opera kehidupan
jerih dengan songsang langkah
kalut disimbah alpa
sewaktu masa berlari,
Kau titip di awal pagi
dengan tidur yang panjang
membelah siang yang mekar
ranum diulit mimpi khayalan
sewaktu masa berlari,
Dalang dan wayang
adalah rentak seorang engkau
yang sumbang berlagu
kala usia kian dirusuh waktu
engkau leka meraja nafsu
membunuh iman
sedang masa berlari,
Duhai manusia
engkaulah pelukis masa
dengan kisah seribu lembaran
mewarna segenap derap sepatu
berteman bayang hitam
dijerat dakwat noda
melakar potret dosa,
Sudahlah si kepala hitam
kau, aku, dia, dan mereka
melukis masa yang kabut lakarannya
kita hias dengan manikam imani
mencanting coretan sehalus corak jejak Anbia
biar segar taman-taman hati
di ruang masa nan suntuk
jangan kita mabuk
melukis masa
yang hitam warnanya.
N.Faizal/08041009/Ukm
Tiada ulasan:
Catat Ulasan