Isnin, 6 Jun 2011

Seorang seniman dan sebotol bir halal

Seorang seniman terangguk-angguk
ketika ia membaca sajak tanpa
khalayak dan memegang sebotol bir
barangkali berperisa anggur
dibacanya baris demi baris puisi
diminumnya seteguk demi seteguk bir
habis tak berbaki sepatah sajak
tak bersisa setitik bir
yang ada hanya seorang wanita.

Di atas pentas tanpa khalayak
seorang seniman diam melihat ruang
tanpa sajak lagi menemani bir yang kering
ia pun melempar sebuah puisi yang habis
dipecahkan sebotol bir yang kering
ketika acaranya belum berakhir
tanpa khalayak tanpa tepuk tangan
yang ada seorang wanita.

Berkacalah sebotol bir berderai
pecah bersama sajak yang diluah
tanpa khalayak dan seorang wanita pun
pergi dari fikirannya, hilang
tanpa talak-tak mahu dikenang lagi.

Tiada ulasan: