Jumaat, 8 Mei 2009

Hanyir Sebuah Janji.

Setelah kata terucap

lantang suara berlari sumbang
menghayut bicara maknawi

berdengun menguntai janji

kosong ditepati

Sarat kesahsebuah penantian hambar

ditunggu janji terdampar

pada dinding kemungkinan

kecewa mengundang

gelana si hati

melakar amarah ngeri



Usahlah; dilempar ribut suara, jelik mata, telunjuk durjanamu

yang tempang arahnya

tak kuasa ditadah mindaku



Cukup..!

aku bosan menyambut katamu

sakit cuma yang menerjah

pada bahu-bahu harapan

memikul janji busuk

sehanyir nafas bicaramu

bersugilah kau dengan-Nya.




N.faizal/07052009/ ukm

Tiada ulasan: